1.1 Pendahuluan
Pembahasan pada topik ini merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter umum dalam sistem dermatomuskuloskeletal. Anamnesis merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan untuk mendiagnosis penyakit kulit. Anamnesis yang dilakukan secara sistematis dan benar akan memberikan hasil diagnosis yang benar.
1.2 Pelaksanaan Keterampilan Medik Anamnesis & Pemeriksaan Fisik Dermatitis Stasis dan Neurodermatitis
- Metode : Pasien Simulasi
- Tujuan : melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik penyakit Dermatitis Stasis dan Neurodermatitis
- Cara Kerja:
- Pasien dipersilakan duduk
- Memperkenalkan diri
- Menerangkan maksud dan tujuan
- Identifikasi data pasien
- Menanyakan keluhan utama pasien datang berobat yaitu: sejak kapan timbul lagi dan melebar atau bertambah banyak, kapan pertama kali timbul, (kronik residif), dimana regio yang terkena (predileksi),.
- Bagaimana keluhan yang dirasakan: gatal/panas/nyeri
- Adakah faktor presipitasi
- Adakah faktor predisposisi
- Adakah keluhan yang menyertai
- Apakah terdapat riwayat penyakit lain: jantung, DM, hipertensi, infeksi, adanya alergi makanan, obat-obatan, cuaca
- Bagaimana riwayat pengobatan dan hasil pengobatan
Melakukan pemeriksaan kulit:
- Memeriksa seluruh permukaan kulit dan menilai luasnya kelainan (distribusi dan konfigurasi lesi).
- Menentukan lokasi lesi mulai dari kepala sampai telapak kaki secara berurutan (adregio).
- Mendeskripsikan lesi dengan inspeksi dan palpasi: jumlah lesi, penyebaran lesi, bentuk lesi, ukuran lesi, batas lesi, menimbul/tidak, lesi basah/kering.
- Menentukan jenis efloresensi (ruam): efloresensi primer, efloresensi sekunder, efloresensi khusus
- Melakukan pemeriksaan status generalis yang berhubungan dengan penyakit kulit.